Jumat, 16 Oktober 2009

Arsitektur atau Desain Interior?

Menyikapi judul Arsitektur atau Desain interior?
saya mempunyai pengalaman dengan pertanyaan tersebut, pada saat saya di interview oleh perusahaan konsultan dan kontraktor Arsitektur & Interior swasta di Jakarta Barat.
Berhubung saya lulusan Teknik Arsitektur dan Lowongan pekerjaan juga membutuhkan Arsitek berpengalaman, maka Bpk. Pimpinan perusahaan tersebut memberikan beberapa test kepada saya sebelum di mulai interview, saya melewati beberapa tahap tes masuk kerja. yaitu:
a. Test matematika logika
b. Test memperbaiki gambar kerja arsitektur.
c. Test keahlian ( AutoCad & 3D Max Plus).
d. Interview
Bersyukur saya lulus semua test, memasuki tahapan selanjutnya yaitu Interview.
Nah pada saat interview inilah semua pengalaman kerja saya dibaca dan ditanya. berhubung saya sedikit berpengalaman di bidang arsitektur dan desain interior, maka keluarlah pertanyaan seperti judul diatas, yaitu "Arsitektur atau Desain Interior?"
sedikit menengok riwayat pekerjaan saya, saya bekerja sebagai drafter sekaligus arsitek sejak thn 2000 (kuliah semester 4) dan langsung terjun ke lapangan. hasil desain berupa rumah tinggal, kontrakan / kost2an, rumah ibadah, bengkel mobil, klinik dll.
dan saya terjun ke dunia desain interior thn 2005, menjadi owner sekaligus desainer dan pelaksana di bawah bendera Cherry Interior.
Berdasarkan pengalaman2 itulah, Bpk. Pimpinan perusahaan tersebut bertanya. jawab saya "apakah ada yg salah?" lalu jawab Bpk tsb "Ya, jelas" karena "kamu mana bisa fokus?".
Nah saya ingin bertanya pendapat kalian, apabila saudara/i apabila dijawab seperti itu, bagaimana jawaban saudara/i?
Pemikiran saya adalah, Arsitektur tidak dapat dipisahkan daripada desain interior. sebelum saya mendesain sebuah karya arsitektur, ambil contoh rumah tinggal. saya mempunyai tema atau konsep, lalu saya mulai membentuk massa, zoning ruang, tampak dan potongan, gambar2 kerja, serta RAB. berdasarkan tema dan konsep desain saya keseluruhan, saya menciptakan sebuah karya arsitektur utuh secara menyeluruh, itu berarti tidak hanya massa bangunan, tetapi interior (lighting, elektrikal, tata letak furniture, gubahan ruang, dsb). karena berdasarkan pengalaman saya sebagai arsitek, banyak arsitek kurang memperhatikan tata letak ruang yg berhubungan dengan tata letak furniture di dalam desain interior.
Berlandaskan itulah saya sebagai arsitektur perlu dan wajib mendalami desain interior.
Jawaban saya adalah "Arsitektur atau Desain Interior?" adalah Dua2nya dengan syarat di kerjakan secara profesional tanpa mengurangi tema dan konsep perencanaan dan perancangan.
Arsitektur Oke...Desain Interior siapa takut...?

2 komentar:

  1. Memang Arsitektur tdk dpt dipisahkan dgn Interior dn juga Landscape.

    BalasHapus
  2. Apa tema arsitektur/bangunan harus sama dengan tema interior?

    BalasHapus